Musik Kontemporer

Gendon Humawardi membatasi kontemporer sebagai suatu sikap
berkesenian yang berjalan dengan konsep seni modern yang berorientasi pada
masalah-masalah kehidupan masa kini. Sikap Kontemporer yaitu terus menerus
mengembangkan kreativitas, mewujudkan yang baru dan yang segar, mengakomodasi
masalah kehidupan masa kini.

Karakteristik Musik Kontemporer
      Memiliki melodi lirik yang lebih sedikit
      Terdapat beberapa harmoni yang dibuat tidak selaras
      Memiliki ritme yang kompleks
      Terdapat banyak suara perkusi
      Frekuensi suara alat musik tiup wood wind dan brass serta bunyi
perkusi lainnya lebih sering terdengar
      Menggunakan suara sintetis dan elektronik

Ciri-ciri Musik Kontemporer
      Warna bunyi bisa saja sejenis atau terdiri dari berbagai jenis
      Memiliki notasi musik yang hanya dapat dimengerti oleh pemusik
      Improvisasi dari musik kontemporer sangat bervariasi dan biasanya
mengikuti keinginan dari penciptanya
      Suara atau bunyi yang tercipta bisa didapat dari sumber yang
beragam (Elektronik) tidak hanya dari instrumen musik
      Memakai tangga nada yang lebih bervariasi
      Memiliki dinamik dan tempo yang lebih bervariasi

Konsep Musik Kontemporer
1. Konsep Iringan
Konsep komposisi dalam karya seperti ini berdasar pada penciptaan
suatu melodi (bentuk lagu/ instrumental), kemudian elemen-elemen lainnya
berfungsi mengiringi melodi tersebut.


2. Konsep Ilustratif

Konsep komposisinya berusaha menggambarkan sesuatu dari naskah
cerita, puisi, dan lain-lain. Dengan demikian orientasi musiknya lebih tertuju
pada penciptaan suasana-suasana yang berdasar pada interpretasi komponisnya.


3. Konsep Otonom

Karya music seperti ini biasanya sangat sulit dipahami oleh orang
awam. Selain bentuknya yang tidak baku, aspek gramatika musiknya pun sangat
berbeda jika dibandingkan dengan karya-karya tradisional.

Karya Terkenal Musik Kontemporer
1.    Tetabuhan Sungut oleh Selamet Abdul Syukur, khasnya mentransfer bunyi gamelan, vocal dan
alat perkusi tradisional
2.    Badingkut oleh Oya Yukarya, khasnya tentu saja kekayaan karyanya terletak pada kemampuan
menyusun bunyi-bunyi yang satu sama lain tidak selalu sama, dengan menggunakan
berbagai teknik komposisi yang khas.
3.    Jalinan Kita oleh Dody Satya Ekagust Diman, khasnya yaitu suling tidak digunakan
sebagai alat melodis, namun komponis memanfaatkan bunyi-bunyian sebagai bunyi
perkusi atau ritmis dan berbagai aksentuasi. Alat vocal diproduksi menjadi
warna-wanra suara yang cenderung aneh, seperti mengaum dan mendesis. Serta
teknik komposisinya sendiri menggunakan berbagai perbedaan birama.
Berikut ini adalah contoh permainan musik kontemporer (dengarkan musiknya saja ya!! heheh) 
Dalam permainan musiknya kami menggunakan saron, snare, gitar, bas dan cajoon. Dengan kemampuan alakadarnya jadi mohon maap nih ya kalo agak kurang bagus gitu hehehe. 
Sekian tentang musik kontemporer. Semoga bermanfaat yaaaa!!!




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerajaan Perlak/Peureula

My Embarrassing Experience